FONOLOGI
PENGERTIAN DAN
JENIS-JENIS FONETIK
Dosen Pengampu : Noor Cahaya, M.Pd
Kelas : Reguler A (A1)
Kelompok 2 :
Ainun
Purnama Laili 1610116120003
Melinda
Aulia Rahmah 1610116120009
Rana
Najmi Soraya 1610116220018
Retno
Sari Maulida 1610116220020
Rina
Rahmawati 1610116220021
Rizka Khairunnisa 1610116220022
Semester 2 Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
Universitas
Lambung Mangkurat
2016/2017
PENDAHULUAN
Semua
manusia dianugerahi Allah SWT. Mempunyai kemampuan berbicara atau bertutur,
kecuali bagi seseorang yang mempunyai ‘’kekhususan’’, misalnya orang bisu dan
tuli. Kemampuan berbicara atau bertutur ini diperolehnya secara berjenjang
sesuai dengan tingkatan usianya, yaitu
sejak bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa. Interaksi dengan seseorang
disekitarnya atau disekelilingnnya akan memperoleh bunyi bahasanya. Lebih
banyak interaksi yang dilakukan, lebih cepat pemerolehan (bunyi) bahasa seorang
bayi.
Salah
satu kecenderungan yang menyalahi hukum bahasa adalah apabila ibu bapak dan
orang disekeliling bayi itu menggunakan pengucapan pelat (menirukan ucapan bayi) sebagai tanda
“sayang” pada bayi tersebut. Yang perlu diingat adalah ibu bapak harus
memperkenalkan perkataan yang tepat bunyinya . Kegagalan bayi membunyikan
perkataan dengan betul merupakan hal yang wajar karena ini berkaitan dengan
kemampuan sistem tuturnya.
Sistem tutur ini
akan lebih mudah dilakukan setelah ia
bertambah umurnya dan lebih dewasa contohnya, bunyi [s] lebih sukar diucapkan
dibandingkan dengan bunyi [m] ; bunyi [r] lebih sukar daripada bunyi [l]. Tetapi, lama kelamaan anak ini akan mampu
mengucapkannya. Pemerolehan bunyi bahasa ini bisa dikaji secara scientific (ilmiah).
PENGERTIAN DAN
JENIS-JENIS FONETIK
1.1.Pengertian
Fonetik
Fonetik
merupakan bidang kajian ilmu pengetahuan (science) yang menelaah bagaimana
manusia menghasilkan bunyi-bunyi bahasa dalam
ujaran, menelaah gelombang-gelombang bunyi bahasa yang dikeluarkan, dan
bagaimana alat pendengaran manusia menerima bunyi-bunyi bahasa untuk dianalisis
oleh otak manusia (O’Connor, 1982:10-11, Ladefoged, 1982: 1). Menurut Clark dan
Yallop (1990), fonetik merupakan bidang yang berkaitan erat dengan kajian
bagaimana cara manusia berbahasa serta mendengar dan memproses ujaran yang
diterima. Lebih lanjut, fonetik ini sangat berguna untuk tujuan-tujuan seperti
pengajaran diksi, penguasaan ujaran bunyi-bunyi bahasa asing, perbaikan
kualitas bertutur bagi mereka yang menghadapi masalah kurang daya
pendengarannya (Lihat Malmberg, 1963).
1.2.Jenis-Jenis Fonetik
Secara
umum fonetik dapat dibagi menjadi tiga bidang kajian, yaitu fonetik fisiologis,
fonetik akustis, dan fonetik auditoris atau fonetik persepsi (Dew dan Jensen,
1977: 19).
1.
Fonetik
Fisiologis atau Fonetik Artikulatoris
Fisiologi
adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang fungsi fisiologis
manusia (Liberman, 1977:3). Sebagaimana kita ketahui, manusia yang normal tentu
mampu menghasilkan berbagai bunyi bahasa dengan menggerakkan atau memanfaatkan
organ-organ tuturnya, misalnya lidah bibir dan gigi bawah (yang digerakkan oleh
rahang bawah). Dengan demikian, seseorang yang ingin mengkaji bunyi-bunyi
bahasa harus mengetahui juga berbagai struktur mekanisme pertuturan, memahami
fungsi setiap mekanisme tersebut, dan peranannya dalam menghasilkan berbagai
bunyi bahasa (Singh dan Singh, 1976:2). Dalam hal ini, bidang fonetik yang
mengkaji tentang penghasilan bunyi-bunyi bahasa berdasarkan fungsi mekanisme
biologis organ tutur manusia dinamakan fonetik fisiologis. (Catatan: Di
beberapa literatur, istilah fonetik fisiologis ini jarang dipakai. Yang paling
sering digunakan adalah fonetik artikulatoris.
2.
Fonetik
Akustis
Kajian
fonetik akustis bertumpu pada struktur fisik bunyi-bunyi bahasa dan bagaimana
alat pendengaran manusia memberikan reaksi kepada bunyi-bunyi bahasa yang
diterima (Malmberg, 1963:1). Ada tiga ciri utama bunyi-bunyi bahasa yang
mendapatkan penekanan dalam kajian fonetik akustik, yaitu frekuensi, tempo, dan
kenyaringan. Alat-alat yang digunakan untuk mengkaji gelombang bunyi bahasa dan
mengukur pergerakan udara antara lain, spektograf (alatuntuk menganalisis dan
memaparkan frekuensi dan tekanan, oscilloskop (alat untuk memaparkan ciri-ciri
kenyaringan bunyi).
Secara ringkas dapat
disimpulkan bahwa dalam rangka pengkajian fonetik akustik, fonetisi berusaha
menguraikan berbagai hal tentang bagaimana suatu bunyi bahasa ditanggapi dan
dihasilkan oleh mekanisme pertuturan manusia, bagaiman pergerakan bunyi-bunyi
bahasa itu dalam ruang udara, yang seterusnya bisa merangsang proses
pendengaran manusia.
3.
Fonetik
Auditoris atau Fonetik Persepsi
Fonetik
auditoris atau fonetik persepsi ini mengarahkan kajiannya pada persoalan
bagaimana manusia menentukan pilihan bunyi-buinyi yang diterima alat
pendengarannya. Dengan arti kata, kajian ini meneliti bagaimana seorang
pendengar menanggapi bunyi-bunyi yang diterimanya sebagai bunyi-bunyi yang
perlu diproses sebagai bunyi-bunyi bahasa bermakna, dan apakah ciri bunyi-bunyi
bahasa yang dianggap penting oleh pendengar dalam usahanya untuk
membeda-bedakan setiap bunyi bahasa yang didngar (Singh dan Singh, 1976:5).
Tegasnya, fonetik auditoris adalah kajian terhadap respons sistem pendengaran
terhadap rangsangan gelombang bunyi yang diterima.
KESIMPULAN
Jadi, fonetik adalah ilmu yang
menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna
dalam suatu bahasa atau suatu bunyi pengucapan huruf yang mengandung arti yang
sama. Jenis-jenis fonetik yaitu fonetik fisiologis atau fonetik artikulatoris,
fonetik akustis dan fonetik auditoris. Dari ketiga jenis fonetik ini yang
palingg berurusan dengan dunia linguistik adalah fonetik artikulatoris, sebab
fonetik ini yang berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu
dihasilkan atau diucapkan manusia.
Saya Mariyana Ulfah perwakilan dari kelompok 4 ingin bertanya, berikan penjelasan secara ringkas perbedaan atau cara membedakan antar jenis-jenis fonetik karena saya masih belum begitu paham. Terima kasih.
BalasHapusNama saya Rina Rahmawati
HapusNIM 1610116220021
Saya mewakili kelompok 2, Penjelasan secara singkat mengenai perbedaan jenis-jenis fonetik yaitu dapat dilihat dari ilmu yang dipelajari atau kajian yang ditelitinya dalam fonetik tersebut yaitu :
1) Fonetik Artikulatoris
Fonetik artikualtoris disebut juga fonetik organis atau fonetik fisiologis. Kajian ini meneliti bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan dan diproduksi oleh alat ucap manusia. Jenis fonetik ini banyak berhubungan dengan linguistik.
2)Fonetik Akustik
Objek kajian ini adalah bunyi bahasa ketika merambat di udara, antara lain membicarakan: gelombang bunyi beserta frekuensi dan kecepatannya ketika merambat di udara, spektrum, tekanan, dan intensitas bunyi. Juga mengenai skala desibel, resonasi, akustik produksi bunyi, serta pengukuran akustik tersebut.
Jenis fonetik ini lebih banyak berhubungan dengan fisika dalam laboratorium fonetis.
Misalnya: dalam pembuatan rekaman suara penyanyi, pembuatan telepon, dubbing , dan lain-lain.
3) Fonetik Auditori
Kajian ini meneliti bagaimana bunyi bahasa itu diterima oleh telinga, sehingga bunyi-bunyi itu didengar dan dapat dipahami. Jenis fonetik ini cenderung masuk bidang neurologi ilmu kedokteran.
Mariyana ulfah (1610116220006)
HapusAssalamuaallaikum
BalasHapusNama saya Akbar Rizky Sholeh (1610116210001), saya dari kelompok 3. saya ingin bertanya mengenai fonetik. Apa yang membedakan antara fonetik dengan fonemik? kemudian apakah ada hubungannya antara Fonetik dengan Semantik?
Nama: Ainun Purnama Laili
HapusNIM: 1610116120003
Saya mewakili kelompok 2.
Pertanyaan pertama: Perbedaan antara fonetik dan fonemik yaitu fonetik adalah ilmu yang mempelajari produksi bunyi bahasa. Dalam fonetik, bunyi yang berbeda tidak menghasilkan makna yang berbeda.
Contohnya pada pengucapan "soto" dalam bahasa Indonesia dengan "sutu" dalam dialeg Banjar sama-sama bermakna salah satu nama makanan khas Indonesia. Sedangkan fonemik adalah ilmu yang mempelajari fungsi bunyi bahasa sebagai pembeda makna. Hal ini berarti bunyi yang berbeda akan menghasilkan makna yang berbeda pula. Contohnya pada pengucapan "apel" yang bermakna nama buah dengan "apel" yang bermakna upacara bendera.
Pertanyaan kedua:
Seperti yang telah dijelaskan di atas, fonetik adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa. Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari tentang makna yang terkandung pada suatu bahasa. Jadi, hubungan antara keduanya adalah bunyi sangat mempengaruhi makna, kesalahan yang dihasilkan saat pengucapan bunyi akan mempengaruhi maknanya.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusnama saya sania paradila 1610116120015, dari kelompok 1.
BalasHapusfonetik artikulatoris membahas tentang cara-cara terbentuknya bunyi oleh alat bicara atau fungsi fisiologis manusia.
apa saja alat-alat bicara yang berhubungan dengan artikulator dan artikulasi serta berikan contohnya?
Nama saya Rana Najmi Soraya
HapusNIM 1610116220018
Saya mewakili kelompok 2,alat ucap yang termasuk artikulator yaitu bibir bawah, gigi bawah, ujung lidah, depan lidah, tengah lidah, belakang lidah dan akar lidah (aktif) sedangkan yang artikulasi yaitu bibir atas, gigi atas, lengkung kaki gigi atas, langit-langit keras, langit-langit lunak, anak tekak (pasif). Contohnya dalam penyebutan:
Bunyi hambat - kedua bibir terkatup, saluran ke rongga hidung tertutup, kemudian katup bibir dibuka tiba-tiba. Misalnya:[p] dan [b]
Bunyi semi-hambat - kedua bibir terkatup, udara dikeluarkan melalui rongga hidung. Misalnya: [m]
Bunyi frikatif - arus udara dikeluarkan melalui saluran sempit sehingga terdengar bunyi berisik (desis). Misalnya: [f] dan [s]
Bunyi lateral - ujung lidah bersentuhan dengan gusi dan udara keluar melalui samping lidah. Misalnya: [l]
Bunyi getar - ujung lidah menyentuh tempat yang sama berulang-ulang. Misalnya: [r]
ok
HapusAssalamualaikum
BalasHapusNama saya ahmad fitriadi 1610116110001
Perwakilan dari kelompok 8
Saya ingin menanyakan tentang pengkajian bahasa fonetik apakah bisa dilakukan tanpa memperhatikan arti apa yang dikatakannya dan itu termasuk fonetik apa?
Nama saya Rina Rahmawati
HapusNIM 1610116220021
Mewakili kelompok 2, pengkajian bahasa fonetik bisa dilakukan tanpa memperhatikan arti. Seperti yang diketahui bahwa fonetik adalah ilmu yang mengkaji bunyi-bunyi tanpa memperhatikan fungsinya untuk membedakan arti (Verhaar,1982:12; Marsono, 1989:1). Menurut Sudaryanto (1974:1), fonetik mengkaji bunyi bahasa dari sudut ucapan (parole). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fonetik merupakan cabang fonologi yang mengkaji dan mendeskripsikan bunyi bahasa dari sudut ucapan, bagaimana cara membentuknya sehingga menjadi getaran udara dan dapat diterima oleh pendengaran.
Fonetik yang mengkaji bunyi yang dihasilkan atau diucapkan itu termasuk dalam fonetik artikulatoris yang mendeskripsikan cara membentuk dan mengucapkan bunyi bahasa, serta pembagian bunyi bahasa berdasarkan artikulasinya.
Assalamualaikum Wr.Wb. Nama Saya Oktavian Oggie Pangestu NIM : 1610116210017. Perwakilan Dari Kelompok 7 ingin bertanya : bagaimana pengaplikasian dalam keseharian dari 3 jenis fonetik yaitu Fonetik Fisiologis,Fonetik Akustis,Dan Fonetik Auditoris tersebut? Terima kasih
BalasHapusNama Rizka Khairunnisa
HapusNim 1610116220022
Mewakili kelompok 2. Penerapan atau pengaplikasian jenis-jenis fonetik dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
1. Fonetik artikulatoris
Dalam fonetik ini cara pengaplikasiannya seperti bagaimana cara kita mengeluarkan bunyi ketika berbicara, misal bunyi [p] dan [b] dihasilkan dengan penyempitan organ antara bibir bawah dan bibir atas, makanya disebut bilabial atau ‘dwibibir’.
2. Fonetik akustis
Misalnya: dalam pembuatan rekaman suara penyanyi, pembuatan telepon, dubbing, dan lain-lain, dalam fonetik ini tidak hanya suaranya saja yang terdengar namun getaran bunyi yang merambat diudara juga terdengar.
3. Fonetik auditoris
Jenis fonetik ini cenderung masuk bidang neurologi ilmu kedokteran.
Saya ULFI YANTI (1610116220024) perwakilan dari kelompok 8 , bisakah kalian memberikan contoh Fonetik Auditoris atau Fonetik Persepsi itu?
BalasHapusSaya MELINDA AULIA RAHMAH (1610116120009)perwakilan kelompok 2 akan menjawab pertanyaan ULFI YANTI dari kelompok 8,
Hapus-kajian ini merupakan bagaimana bunyi bahasa itu diterima oleh telinga, sehingga bunyi-bunyi itu didengar dan dapat dipaham, contohnya seperti seorang pendengar dapat mendengar jika dapat mengindra, menginteraksi, dan meproses sebuah rentetan bunyi yang frekuensinya berkisar antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. dan ada juga sebuah contoh dari Malmkjaer (2002:56) yang memberikan salah satu contoh kasus kajian fonetik auditoris. Ia mengajukan pertanyaan "is speech special?"(apakah ujaran [manusia]spesial?). dengan kata lain, apakah persepsi ataun pengindraan ujaran bahasa dalam otak manusia itu sama (mekanisme dan prosesnya) dengan pengindraan bunyi-bunyi lainnya atau tidak?.
Nama saya Nurhalisa sapitri
BalasHapusNim: 1610116220016
Saya ingin bertanya, apa manfaat dari tiga jenis fonetik diatas? Dan berikan contoh dari pemanfaatan tersebut!
Nama Saya Ainun Purnama Laili
HapusNIM: 1610116120003
Mewakili kelompok 2,akan menjawab pertanyaan Nurhalisa Sapitri.
1. Fonetik artikulatoris: manfaatnya untuk mempelajari dan mengetahui bagaimana mekanisme alat-alat berbicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa, bagaimana bunyi bahasa itu diucapkan dan dibuat, serta bagaimana bunyi bahasa diklasifikasikan berdasarkan artikulasinya.
Contoh pemanfaatannya: Pengaplikasian seperti bagaimana cara kita mengeluarkan bunyi ketika berbicara dengan baik dan benar, misalnya bunyi [p] dan [b] dihasilkan dengan penyempitan organ antara bibir bawah dan bibir atas, makanya disebut bilabial atau dwibibir.
2. Fonetik Akustik: manfaatnya untuk mempelajari dan mengetahui bunyi bahasa sebagai fisis atau fenomena alam seperti contohnya menyelidiki frekuensi dan amplitudo bunyi, mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
Contoh pemanfaatannya:
Jenis fonetik ini pemanfaatannya seperti dalam pembuatan rekaman suara penyanyi, pembuatan telepon, dubbing, dan lain-lain.
3. Fonetik auditoris: manfaatnya untuk mempelajari dan mengetahui bagaimana mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.
Contoh pemanfaatannya:
Jenis fonetik ini pemanfaatannya cenderung masuk bidang neurologi ilmu kedokteran. Yaitu sebuah spesialisasi di bidang kedokteran yang memiliki fokus pada otak dan sistem saraf.
Nama saya Widya Pratiwi NIM 1610116120018, Apa hubungannya Diantara 3 jenis Fonetik terhadap Fonologi?
BalasHapusKunjungi blog saya widyapratiwi338.blogspot.com
Nama : Retno Sari Maulida
HapusNIM : 1610116220020
Saya mewakili kelompok 2 akan menjawab pertanyaan dari Widya Pratiwi.
Hubungannya adalah agar kita mengetahui bagaimana cara manusia menghasilkan bunyi-bunyi bahasa dalam ujaran, menelaah gelombang-gelombang bunyi bahasa yang dikeluarkan, dan bagaimana alat pendengaran manusia menerima bunyi-bunyi bahasa untuk dianalisis oleh otak manusia. Hal ini berguna pada pengajaran diksi, penguasaan ujaran bunyi-bunyi bahasa asing, perbaikan kualitas bertutur bagi mereka yang menghadapi masalah kurang daya pendengarannya.
Nama saya Syirmadinah
BalasHapusNim 1610116120017
Fisiologi suatu bidang ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang fungsi fisiologi manusia.
Sebutkan apa fungsi fisiologi manusia tersebut?
Nama : Retno Sari Maulida
HapusNIM : 1610116220020
Saya mewakili kelompok 2 akan menjawab pertanyaan dari Syirmadinah.
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi bagian-bagian tubuh dan tubuh secara keseluruhan. Fisiologi juga merupakan ilmu mekanis, fisik, dan biokimia fungsi manusia yang sehat,organ-organ mereka, dan sel-sel yang tersusun. Tingkat utama fokus dari fisiologi adalah pada tingkat organ dan sistem. Fungsi dari fisiologi ini adalah kita dapat mengetahui dan belajar tentang fungsi sistem kehidupan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAssalamualaikum
BalasHapusSaya Wulan Suci Prihatiningtias BS.
NIM : 1610116120019, dari kelompok 1
sebaiknya jenis fonetik manakah yang harus mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kaji secara mendalam ? jelaskan
Waalaikumsalam.
HapusSaya Rana Najmi Soraya
NIM 1610116220018 mewakili kelompok 2 akan menjawab pertanyaan. Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling berurusan dengan dunia lingusitik adalah fonetik artikulatoris, sebab fonetik inilah yang berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau diucapkan manusia. Sedangkan fonetik akustik lebih berkenaan dengan bidang fisika, dan fonetik auditoris berkenaan dengan bidang kedokteran.
Assalamualaikum
BalasHapusNama saya Nia Riski (1610116220012)
Saya perwakilan dari kelompok 6 ingin bertanya, kenapa artikulasi seseorang bisa pelan dan bahkan bisa tidak jelas? Dan jelaskan akibatnya?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusWaalaikumsalam.wr.wb
HapusNama Saya Ainun Purnama Laili
NIM: 1610116120003
mewakili kelompok 2.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan artikulasi seseorang bisa pelan atau tidak jelas antara lain:
1. Gangguan artikulasi yang disebabkan oleh kanker mulut dan kerongkongan, kecelakaan, bawaan lahir (seprti celah bibir), atau faktor lain yang mengakibatkan rusaknya organ bicara.
2. Faktor neurologis seperti dysarthia yaitu gangguan motorik yang diakibatkan oleh lesi pada otak di daerah yang bertanggung jawab untuk pengendalian gerakan otot yang dibutuhkan untuk berbicara. Dysarthia umumnya ditemukan pada orang yang pernah mengalami stroke dan tumor. Mereka biasanya mengalami serak parau atau tidak dapat berbicara sana sekali.
3. Gangguan artikulasi yang terjadi karena faktor gugup atau kecemasan yang ada di dalam diri seseorang. Biasanya terjadi ketika seseorang berbicara di depan umum.
Akibat dari artikulasi seseorang yang tidak jelas atau pelan adalah sulit bagi orang lain untuk mendengar dan memahami apa yang disampaikan oleh orang yang mengalami gangguan artikulasi tersebut sehingga komunikasi kurang dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum
BalasHapusSaya NADILA/1610116220009/Kelompok7
Saya ingin bertanya
Jika kalian dihadapkan dengan suatu persoalan dengan seorang anak yang kesulitan berbicara dan mendengar, sebagai calon guru,menurut kalian jenis fonetik mana yang paling tepat di ajarkan untuk persoalan tersebut?
Terimakasih
Nama : Rizka Khairunnisa
HapusNim : 1610116220022
Saya perwakilan dari kelompok 2. Perlu diketahui bahwa fonetik adalah ilmu dalam linguistik yang mempelajari atau menyelidiki bunyi bahasa yang diproduksi manusia.
Setiap manusia yang dilahirkan di Bumi Allah, Allah telah menganugerahi kemampuan berbicara atau bertutur, kecuali bagi seseorang yang mempunyai “kekhususan”, misalnya orang bisu dan tuli. Kemampuan berbicara ini akan sendirinya berkembang sesuai tahap perkembangan manusia yang diperolehnya sesuai dengan tingkatan usianya, yaitu dari sejakbayi, anak-anak, remaja hingga dewasa.
Kemampuan berbicara atau bertutur antar masing-masing orang berbeda. Misalnya seorang bayi mengucapkan bunyi berbeda dengan bayi lainnya. Interaksi dengan seseorang di sekitarnya atau di sekelilingnya akan mempengaruhi pemerolehan bunyi bahasanya. Lebih banyak interaksi yang dilakukan, lebih cepat pemerolehan (bunyi) bahasa seorang bayi.
Salah satu kecenderungan yang menyalahi hukum bahasa adalah apabila orang tua dan orang di lingkungan bayi itu menggunakan pengucapan yang menirukan ucapan bayi sebagai tanda sayang pada bayi tersebut. Misalnya, kata “sayang” diucapkan menjadi kata “cayang”. Kebiasaan seperti ini tentunya akan mempengaruhi penerimaan bayi tersebut dan berakhir pada pemerolehan ujaran dengan tidak sempurna ucapannya.
Jadi sebaiknya orang tua harus memperkenalkan perkataan yang tepat bunyinya kepada bayi mereka. Agar nantinya secara bertahap setelah bayi bertambah umurnya system tutut kata bayi akan lebih mudah dilakukan.
Jadi, semua jenis fonetik harus diterapkan pada anak tersebut agar terlatih dalam mendengar dan menghasilkan bunyi.